»
Hikmah
» Rizqi dan Ikhtiar
Rizqi dan Ikhtiar
Written By YAYASAN BAITUL HALIM on Kamis, 27 November 2014 | 23.39
Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. Tapi rizqimu tahu dimana engkau. Dari Langit, laut, gunung dan lembah, Rabb memerintahkan menujumu.
Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan pada NYA demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijamin NYA adalah kekeliruan berganda.
Tugas kita bukan menghawatiri rizqi atau bermuluk cita memiliki, melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana ?" dan "Untuk Apa ?" atas tiap karunia.
Betapa banyak orang bercita menggemgam dunia, dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah yang tertulis dalam angka , tapi apa yang dinikmatinya.
Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya, demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkan mati.
Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita. Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusan NYA.
Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat dan berbagi manfaat. Tapi rizqi tidak selalu terletak di pekerjaan kita, Allah letakkan sekehendak NYA.
Bukankah Hajar berlari 7x bolak balik dari Shafa ke Marwa, tetapi Zam-zam justru terbit di kaki bayinya ? ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.
Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa, datang dari arah tak terduga. Tugasnya cuma menempuh jalan halal, Allah lah yang melimpahkan bekal.
Sekali lagi, yang terpenting di tiap kali kita meminta dan Allah memberi karunia, jaga sikap saat menjemputnya dan jawab soalnya, "Buat apa?".
Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia, lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab dan haramnya akan di adzab.
Banyak yang mencampakkan keikhlasan amal demi tambahan harta , plus dibumbui kata untuk bantu sesama, lupa bahwa ibadah apapun semata atas pertolongan NYA.
Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shirathal Mustaqim", petunjuk ke jalan orang yang diberi nikmat ikhlas di dunia dan nikmat ridha NYA di akhirat.
Maka segala puji bagi Allah, hanya dengan nikmatNYA lah menjadi sempurna semua kebajikan.
Label:
Hikmah
Posting Komentar
Berikan komentar yang positif dan membangun
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.