Pendapat Anak Tentang Guru yang Baik
Program Pendidikan dan Pengembangan Anak (MOE-UNICEF 2001-2005
China) mempromosikan lingkungan ramah anak untuk meningkatkan kualitas
pendidikan dan memastikan semua anak usia sekolah dapat tumbuh dan
belajar di lingkungan yang aman, ramah dan tidak diskriminatif. Guru
adalah faktor kunci bagi pewujudan sekolah ramah anak (SRA) dengan cara
membantu meningkatkan minat anak-anak dalam pembelajaran, partisipasi
dan pengungkapan pendapat.
“Ibu guru Gao seperti ibu bagiku. Dia mendengar semua masalah dan keluh kesah kami serta membantu kami menyelesaikan masalah”
Zhang Qi, siswa kelas 4
Zhang Qi, siswa kelas 4
Akademi Ilmu Sains Beijing mengundang anak-anak China untuk
mengungkapkan pendapat mereka tentang guru ideal. 4.000 lebih anak-anak
dari seluruh China telah memberi tanggapan. Lewat kata-kata dan gambar,
pesan anak-anak dengan jelas menggemakan semangat Konvensi PBB tentang
Hak Anak. Mungkin inilah waktunya bagi orang dewasa untuk mulai
mendengar anak-anak, mendengar apa kata mereka mengenai hal-hal yang
mempengaruhi mereka.
“Guru Shan selalu melucu dalam kelas menulis kami dan
membuat kami sangat tertarik dalam pelajaran itu. Tanpa saya sadari,
saya jadi sangat suka menulis dan secara bertahap, saya mempelajari
beberapa trik untuk menulis dengan baik.”
Shi Yujing, Kelas 5
Shi Yujing, Kelas 5
Anak-anak di Cina, melalui tulisan dan gambar mereka, mengungkapkan
bahwa mereka ingin para guru menghormati harga diri siswa, sensitif
terhadap kondisi emosi mereka, memberi kebebasan mengekspresikan diri
dan bersikap adil pada semua anak apapun latar belakang, gender,
kemampuan, dan ciri-ciri individual lainnya. Sebagian besar anak
memimpikan guru-guru yang penyayang dan perhatian!
Definisi guru yang baik selalu diuji para pendidik, administrasi
pendidikan, dan para guru sendiri. Pemerintah, pakar dan orang-orang
yang berkompeten serta masyarakat dan media memiliki haparapan-harapan
mereka masing-masing. Akan tetapi, belum banyak orang tanya kepada
anak-anak sebagai penerima layanan pendidikan apa pendapat mereka
mengenai hal ini. Pada kenyataannya, anak-anak merupakan alasan
munculnya profesi guru dan melalui mereka pulalah profesi ini mendapat
nilai yang berharga. Buku yang berisi pendapat anak dalam cerita-cerita
dan gambar-gambar dapat berguna bagi guru dan pelatih guru sebagai
katalis refleksi diri. Buku tersebut juga dapat digunakan dalam
kelompok-kelompok belajar untuk memotivasi dan membantu para guru
bersama-sama merefleksikan diri dan mencari cara mencapai standar yang
diinginkan anak-anak pada mereka. Sangat penting bahwa ungkapan jujur
anak-anak menginspirasi dan memotivasi para guru untuk mengembangkan
tingkat tanggapan guru pada kebutuhan siswa.
“Dia memperlakukan tiap siswa dengan setara. Dalam
kebaikan hatinya, dia tidak pernah memihak. Sebagai murid, ini adalah
hal yang paling berharga tentang guru… Dalam kelas guru Chen, kami
merasa santai dan hidup (bersemangat). Dia selalu “tanpa sengaja”
mengajukan pertanyaan atau membuat kesalahan agar kami dapat
membetulkannya. Jika kami mengatakan sesuatu yang salah, tidak
menyalahkan kami. Dia bahkan akan berkata sambil tersenyum: “Kesalahan
Bagus! Kesalahan membantu kami menemukan masalah-masalah". Tidak
seberapa lama kemudian, bahkan siswa yang paling pemalu mau mengangkat
tangan dan menjawab pertanyaannya.”
Tang Yiyi, kelas 4
Tang Yiyi, kelas 4
Di Pakistan, sebuah ulasan mengenai “apa yang membuat seorang guru
dinilai baik” juga dilakukan dengan bantuan Save the Children-UK (2001).
Tidak hanya murid, tapi juga orangtua dan para guru juga ditanyai
pendapat mereka tentang seorang guru yang baik. Ulasan itu menunjukkan
bahwa guru yang baik merupakan hasil kombinasi sejumlah faktor, termasuk
pendidikan dan pelatihan, kompetensi dan pengawasan serta dukungan
kepala sekolah dan guru.
“Guru kami tahu nama tiap anak”
Anak laki-laki dari Peshawar
Anak laki-laki dari Peshawar
“Dia menjelaskan pelajaran di papan tulis. Jika seseorang
tidak paham, dia akan mendudukan anak itu disebelahnya dan menjelaskan
lagi pelajaran itu.”
Anak perempuan dari Kasur
Anak perempuan dari Kasur
“Dia menghormati anak-anak, dia selalu memanggil mereka ‘aap’” (‘aap’ ~ bentuk sopan ‘kamu’)
Anak perempuan dari Lahore
Anak perempuan dari Lahore
“Guru kami selalu memperhatikan tiap anak ketika mengajar.”
Anak laki-laki dari Haripur
Anak laki-laki dari Haripur
Guru yang mampu menangani hukuman dan manajemen kelas dalam cara yang
positif sering disebut sebagai karakteristik guru yang baik. Manajemen
kelas mengacu pada perilaku guru yang memfasilitasi belajar-mengajar.
Manajemen kelas ini sangat penting terutama dalam penanganan kelas
besar, pengajaran lebih dari 1 kelas secara simultan, berhubungan dengan
anak-anak yang pandai, nakal, pemalu dan lemah. ‘Bagaimana guru yang
baik itu’ menggunakan wawancara, diskusi kelompok, bermain peran dan
gambar dalam mengumpulkan pendapat anak-anak tentang guru.
“Saya mengajar mata pelajaran yang berbeda-beda dengan
cara yang berbeda-beda pula. Misalnya, saya mengajar bahasa Urdu seperti
cerita. Pertama-tama, saya membaca lalu anak-anak memerankan pelajaran.
Saya memberi tiap anak kesempatan membaca tiap hari, dan puisi-puisi
dilagukan.”
Guru wanita Peshawar
Guru wanita Peshawar
Ulasan tersebut menunjukkan dengan jelas beberapa karakteristik guru
yang baik. Guru yang baik pada dasarnya adalah manusia yang baik. Mereka
memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar, tegas, luwes dalam
perilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka. Pusat
perhatian mereka bukanlah pada buku teks atau kurikulum, tetapi pada
anak! Mereka sangat menyadari beragamnya cara anak-anak belajar,
perbedaan antar anak-anak dan pentingnya metode beragam untuk mendorong
siswa mampu belajar. Anak-anak yang belajar dengan guru semacam itu
tidak perlu lagi mengeluarkan uang tambahan untuk mengikuti les sepulang
sekolah.
Diadaptasi dari “Anak-anak menentukan kualitas yang
menjadikan seorang guru baik” (UNICEF, Cina, 2004) dan “Apa yang
menjadikan seorang guru baik” (Save the Children UK, Pakistan, 2001).
Posting Komentar
Berikan komentar yang positif dan membangun
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.