Assalamu’alaikum
semuanya! Hari ini kita akan bahas profil da’i lain yang masih bagian dari Da’i
Nusantaranya Yayasan Baitul Halim, nih.
Da'i asal Jambi ini bernama Muqit
Nurrohman. Da'i yang lahir di Giriwinangun pada 16 Oktober 1997 ini, bertugas di Kampung
Ndewel dan Kampung Kondas, NTT.
Kampung
Ndewel sendiri terbagi menjadi 2, yaitu Ndewel atas dan Ndewel bawah. Ndewel
atas merupakan muslim yang sadar akan kewajibannya sebagai seorang muslim,
sedangkan Ndewel bawah merupakan muslim yang masih minim kesadaran sebagai
muslim. Nah, hal ini tentunya menjadi tugas Ust. Muqit untuk mengedukasi
masyarakat agar sadar dengan kewajibannya sebagai seorang muslim yang taat. Sementara,
di Kampung Kondas merupakan desa dengan mayoritas katolik. Muslim di Kondas
hanya berjumlah 22 Kepala Keluarga.
Kegiatan
Ust. Muqit setiap pagi adalah mengajar Al Quran sebagai muatan lokal di
Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah. Pengajaran dibedakan sesuai dengan
kemampuan para murid dalam membaca Quran. Rata-rata kemampuan siswanya, yaitu 3
MTS baru sekitar 1-3 orang yg mampu membaca quran. Target Ust. Muqit adalah
muridnya mampu membaca Quran saat lulus MTS. 3 bulan awal mengajar muridnya
mulai dapat membaca Quran.
Siang
hari Ust. Muqit mengajar anak-anak di Kampung Kondas. Sebanyak 20 anak yang
mengikuti pembelajaran Quran di masjid. Pengajaran juga disesuaikan dengan
kemampuan membaca Al-quran murid-muridnya. Sore hingga malam adalah jadwalnya mengajar
di Kampung Ndewel khusus Akhwat, dengan disesuaikan kemampuannya.
Selain
mengajar Al Quran, Ust. Muqit juga mendirikan sebuah rumah baca untuk aktivitas
belajar mengajar. Bangunan rumah baca ini merupakan rumah warga yang tidak berpenghuni,
namun masih layak tinggal sehingga boleh dialih fungsikan. Buku-buku di rumah
baca tersebut disupply oleh masyarakat Kampung Ndewel dan juga dari Ust. Muqit
sendiri.
Selama
penugasannya di NTT, Ust. Muqit seringkali menjadi rebutan warga Kampung Ndewel
dan Kampung Kondas. Dari situ terlihat jelas bahwa Ust. Muqit sungguh-sungguh
dalam mengajak masyarakat untuk lebih taat, dakwahnya pun tentunya dapat
memikat warga kedua kampung tersebut. Warga meminta Ust. Muqit untuk berlaku adil
dalam membagi waktu dakwahnya.
Namun,
Ust. Muqit memiliki kendala pada rumah baca yang ia dirikan. Rumah baca
tersebut belum cukup familiar sehingga masih minim support dan perlengkapan.
Ust. Muqit berharap rumah baca tersebut mendapat support lebih baik agar dapat
mencapai tujuannya, yaitu untuk merekrut agar remaja setempat mau mengikuti
kegiatan keislaman.
Posting Komentar
Berikan komentar yang positif dan membangun
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.