Pria
kelahiran Gorontalo, 10 Maret 1994 ini merupakan salah satu Da’i Nusantara
binaan Yayasan Baitul Halim. Sejak tahun 2016 lalu, lulusan Ma'had Aly Anuaimy ini ditugaskan untuk
mengabdi di salah satu perkampungan kecil yang terletak sekitar 8 km dari Kecamatan
Lembor. Akses menuju Kampung Kolong ditempuh dengan naik ojek dan juga perahu
untuk melewati sungai besar dengan perjalanan naik turun dan terjal penuh
bebatuan.
Kampung
Kolong, Desa Siru, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, NTT. Sebuah kampung kecil yang masih minim akses
listrik dan air. Untuk mendapat air bersih, dibutuhkan sekitar 2-3 km menuju
sungai kecil di kaki gunung dengan berjalan kaki.
Pada
awal pengabdiannya di Kampung Kolong, Ust. Fadli Daud harus dapat menyesuaikan
komunikasi dengan menggunakan bahasa daerah setempat karena warga Kampung Kolong
cukup kesulitan berbahasa Indonesia. Selain itu untuk melakukan pendekatan kepada
anak-anak dan remaja
Kampung Kolong, Ust Fadli Daud memilih jalan dakwah dengan
cara bermusik.
Alhamdulillah
jalan dakwah yang diambil Ust Fadli Daud mudah diterima oleh anak-anak dan
remaja Kampung Kolong. Mereka mulai tertarik untuk mempelajari Al Quran.
Di
awal 2017, Ust Fadli Daud mendirikan Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an Kolong, masyarakat
Kampung Kolong turut membantu pembangunan tempat belajar bagi para santri. Hingga
saat ini ada sekitar 60 santri yang belajar di Pesantren ini.
Para
santri bersemangat dalam menghafalkan Al Quran. Ditambah dengan kebiasaan Ust
Fadli Daud menghadiahi makan bakso bagi para santri yang berhasil menghafalkan
Al Quran dengan berjalan kaki menuju Kecamatan Lembor kurang lebih 8 km. Saat
ini para santri rata-rata sudah berhasil menghafal sebanyak 6 juz Al Quran.
Berkah
yang didapat dari adanya kerja sama Ust Fadli Daud dan masyarakat Kampung Kolong
ini ialah donator mulai melirik kegiatan Kampung Kolong. Pada 2019 listrik dan
air sudah bisa diakses dengan mudah di sekitar Pesantren Alam Tahfidzul Qur’an
Kolong melalui teknologi tenaga surya.
Semangatnya selama mengabdi di Kampung Kolong, sesuai dengan prinsip awal pengabdiannya, yaitu "Saya tidak akan meninggalkan tempat pengabdian, sebelum saya mencetak penghafal Al Quran."